korek kuping

MEMBERSIHKAN TELINGA
by: dr. Nanda Noor M. Nasution
Kebersihan telinga perlu dijaga sehingga berfungsi dengan baik. Namun membersihkan telinga dapat menyebabkan masalah apabila dilakukan tidak sebagaimana mestinya.
Anatomi Telinga
Telinga terdiri dari bagian luar, tengah dan dalam. Ketiga bagian ini bekerjasama menangkap gelombang suara dan meneruskannya ke otak sehingga kita dapat mendengar. Awalnya, gelombang suara diterima oleh bagian luar telinga yang terdiri dari daun dan liang telinga. Suara akan dikumpulkan oleh daun telinga kemudian akan disalurkan ke liang telinga, dan menggetarkan gendang telinga. Getaran tersebut diteruskan ke tulang-tulang pendengaran, diteruskan ke cohlea (rumah siput) dan akhirnya mencapai otak sehingga kita dapat mendengar (Gbr-1).
Membersihkan Telinga
Bentuk telinga dirancang untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Di 1/3 bagian luar liang telinga terdapat rambut halus yang berfungsi menghalau kotoran keluar. Di sini juga diproduksi getah telinga yang disebut serumen yang liat atau lembek yang gunanya menangkap kotoran untuk kemudian dikeluarkan. Biasanya serumen hanya menutupi 1/3 bagian luar liang telinga saja (Gbr-2).
Membersihkan telinga harus dilakukan dengan hati-hati, kalau tidak akan mengakibatkan benturan pada liang telinga, karena telinga kita bentuknya tidak lurus tetapi melengkung seperti huruf S. Hal ini akan mengakibatkan pembengkakan, perdarahan pada liang telinga atau gendang telinga, bahkan terjadi infeksi pada liang telinga (otitis externa) dan telinga bagian tengah (otitis media). Kalau liang telinga terlalu sering dirangsang, bisa menyebabkan iritasi pada liang telinga yang justru kurang baik buat kesehatan telinga.
Mungkin Anda pernah mengalami batuk-batuk saat membersihkan telinga. Hal ini disebabkan adanya refleks nervus Vagus yang terdapat di dinding telinga. Batuk-batuk adalah refleks yang ringan. Refleks yang berat dan berbahaya adalah kolaps (syncope).
Cerumen Impacted
Kalau anda ingin membersihkan telinga, harus dilakukan dengan hati-hati. Gunakanlah cotton bud kecil dan jangan sampai masuk terlalu dalam ke liang telinga, karena akan mengakibatkan terdorongnya serumen ke dalam. Akibatnya serumen akan menumpuk dan menyumbat telinga yang disebut dengan impacted cerumen. Hal ini akan mengakibatkan pendengaran menurun karena gelombang suara tak bisa disalurkan dengan baik. Untuk mengatasinya, biasanya dokter akan memberikan obat tetes telinga (karbol gliserin 10%) untuk melunakkan serumen tersebut. Serumen yang sudah lunak akan disemprot atau ditarik keluar. Infeksi yang timbul akibat iritasi serumen ini diatasi dengan pemberian antibiotika.
Pada kebanyakan anak-anak, jika terjadi impacted cerumen maka umumnya mereka mengeluhkan berkurangnya pendengaran, gatal pada liang telinga, telinga berdengung (tinnitus), nyeri/sakit pada telinga (otalgia). Rasa sakit ini mucul dari tekanan serumen terhadap gendang telinga. Jika anak Anda mengeluh pusing, sakit pada telinga, dan tidak berkurang walau serumen sudah dibersihkan atau ada riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga, segera bawa anak berobat. Pada anak-anak usia di bawah satu tahun, cerumen impacted biasanya ditemukan saat dilakukan pemeriksaan rutin. Serumen ini harus di bersihkan sehingga dokter dapat melihat gendang telinga si anak.
Bagaimanakah cara membersihkan telinga yang baik dan benar?
1. Hendaknya membersihkan telinga 2 minggu sekali.
2. Membersihkan telinga dengan cotton bud yang kecil dan di masukkan ke dalam liang telinga hanya 1,5 cm untuk orang dewasa dan 1 cm untuk anak-anak. Kalau lebih jauh akan mengenai gendang telinga.
3. Jika telinga terasa gatal lebih baik tidak di korek-korek, melainkan segera berobat ke dokter atau kalau perlu meminum obat penghilang gatal.
4. Untuk mengeringkan air yang masuk ke telinga disarankan dengan menggunakan gulungan tissue lembut dan bersih (Gbr-3).
Kebersihan telinga penting untuk dijaga, tetapi caranya harus benar. Kalau tidak, akan menimbulkan infeksi telinga dan jaringan sekitarnya.