Sabtu, 08 November 2008

family gathering 18 oct 2008 di malang 1

ini kisah ku bersama keluarga dan rekan-rekan kerja dengan family mereka,
Pada tanggal 18 oct 2008 kami melakukan acara family gthering di kota malang, setelah direncanakan selama hampir 3 bulan, akhirnya waktu pelaksanaannya tiba juga.
aku yang baru datang dari balikpapan tanggal 17 oct malam bangun dari tidur segera mandi dan mengambil air wudhu untuk sholat subuh, selesai sholat kemudian aku segera membangunkan istri tercintaku untuk segera sholat juga. Sambil menunggu pagi tiba bersama istri segera kami persiapkan baju dan segala keperluan selama acara berlangsung nanti, tidak berapa lama kemudian anak semata wayang kami bangun dan betapa herannya kami karena pertanyaan pertamanya dari bangun tidur adalah " Mama Kapan kita berangkat ke Malang?", sambil terseyum istri cantikku menjawab "Nanti jam 10 siang siang, Adit (nama anak kami) sekolah dulu, nanti pas kita mau berangkat dijemput disekolah, Iya!", dengan mengangguk anak kami mengiyakan. selesai berkemas waktu masih menunjukkan pukul 5.30WIB, segera kami suruh si kecil untuk mandi dan bersiap-siap sekolah, sambil menunggu waktu ke pasar untuk membeli ikan segar, oh iya, aku mendapat tugas untuk membawa 10kg ikan segar untuk dibawa dalam acara fam gathering tersebut, segera seteah istriku selesai mendadani sikecil dengan seragam sekolahnya kami pergi kepasar untuk membeli ikan, betapa kagetnya kami mendapati bahwa pedagang yang kami pesani ikan tidak ada, sedang pedagang yang lain tidak ada satupun yang memiliki ikan segar yang cukup besar buat dibakar dalam dinner hari kedua di fam gathering tersebut.
dengan perasaan bingung dan jengkel saya ajak istri untuk melihat ikan panggang setengah matang yang biasa dijual pedagang, setelah menemukannya dengan perasaan sedikit tenang kami bertanya pada ibu-ibu separuh baya yang menjual ikannya,
"Bu, berapa harga ikan ini satu?" demikian kata istri
"Rp.2000,-" kata ibu itu menyahut
setelah berunding dengan istri akhirnya kami putuskan untuk menghubungi panitia acara untuk menginformasikan bahwa ikan yang dimaksud tidak ada tetapi ada ikan pengganti yang serupa, segera aku ambil motor guna mengambil HPku yang tertinggal dirumah sedang istri dan anakku tinggal di pasar untuk menungguku kembali
"Hallo" kata ketua acara menyambut telephoneku
" dok, ikan yang kita cari tidak ada" kataku di telephone
"hah, gimana donk, masak tidak ada sama sekali?"
"iya, biasanya jam segini (waktu menunjukkan pukul 6 pagi) pedagangnya sudah datang tapi sampai sekarang belum juga datang dok, piye"
"waduh, masak tidak ada seh"
" gak ada!" kataku menegaskan
"bagaimana kalau kita ganti sama ikan panggang yang sudah setengah matang, nanti tinggal membumbui lalu dibakar sedikit sudah matang dok!" kataku memberi alternatif
"ikannya gimana? besar-besar apa kecil?"
"yah ukurannya sama sih, cuman ini harganya jadi lebih mahal karena menjualnya per ekor, tadi kutanyakan Rp.2000,-"
"nggak apa-apa wan! asal ada saja, beli secukupnya saja"
"berapa? 50 ekor cukup"
"yah, cukuplah"
segera kupercepat laju motorku untuk menemui istri, begitu sampai di pasar, kulihat ada pedagang ikan yang baru datang, segera kuparkir motorku kepinggir jalan dan kuamati sepertinya dia membawa ikan yang kumaksud, beberapa ibu datang melihat ikan tersebut yang sudah disendirikan oleh pedagang itu
"berapa pak sekilo?" kata seorang ibu
"walah bu, itu pesanan, gak berani saya menjualnya, nanti bisa dimarahin orang saya!" kata pedagang menegaskan
setelah yakin itu ikan yang dimaksud istri, segera aku berjalan masuk kepasar dan memanggil istri sama anak untuk melihatnya,
"ibu ya yang pesan ikan kemarin?" kata pedagang tersebut meyakinkan
"bener pak, ada ikannya?" sahut istri mengiyakan
"ada bu, kita timbang dulua yach" jawab pedagang
sambil melayani pembeli lain, pedagang ikan itu menimbang ikan kami, sedang kami berdua kawatir kalau ikannya tidak cukup 10kg, sampai di 8kg, benar dugaan kami,
"bu, tidak cukup sepuluh kilo, bagaimana bu?" kata pedagang itu
"itu pak, genapin saja sama ikan yang itu, besarnya sama juga!" kata istri menyahut
"tapi jenis ikannya beda lho bu, ini ikan lurik yang itu ikan surat, rasanya sih sama enaknya!" sahut pedagang ikan
"ya pak, genapin 10kg!" sahutku menegaskan
setelah genap 10 kg istri membayar denga 2 lembar uang kertas RP.100.000,-, dan setelah mengeluarkan uang Rp.55.000,- lalu menyerahkan pada istri pedangang tersebut segera melayni pembeli lain yang sudah mengantre, lalu istri bilang
"yah, mama cari timba (ember) dan bak dulu ya yah, ayah tunggu disini saja ama adit, ndak apa-apa kok yah, mama sendirian!" kata istriku menegaskan
"baiklah" jawabku mengiyakan
lalu istri meluncur kedalam pasar dan tak lama kemudian keluar membawa ember dan bak.
segera kumasukkan bungkusan ikan-ikan tersebut kedalam ember dan kamipun meluncur pulang.
sampai dirumah kulihat jam menunjukkan pukul 6.50 WIB tanda anakku harus berangkat kesekolah, segera istri mengambil tas sekolah anak dan akupun pergi mengantarnya kesekolah.
10 menit berselang aku sampai lagi dirumah, dan kulihat istri sudah berganti pakaian dengan pakaian sehari-hari untuk memasak, kamipun bekerjasama untuk segera membersihkan kotorang ikan-ikan itu setengah jam berselang kamipun selesai dan kuambil esbatu di kulkas uttuk kumasukkan keember bersama ikan ikan itu, kuhitung sampai 9 katong es batu yang kumasukkan dan selesailah tugas pertama kami dengan ikan ikan tersebut.
setelah bersantai bersama istri, pukul 9 pagi kami segera berganti pakaian, selesai berpakaian aku segera memasukkan tas baju, ikan, perlengkapan mandi, laptop, dan kuhidupkan mesin nissan grand livina-ku. setelah sekian lama kutunggu istri belum juga keluar aku segera masuk kembali kedalam rumah, betapa gembiranya setelah kulihat istri selesai memakai bajunya yang terlihat cantik sekali. selesai dengan segala aktivitas rumah, kamipun segera mengunci pintu dan terakhir garasi kami kunci setelah mobil berada di carport, "cklek" bunyi pintu terdengar, kulihat sudah jam 9.50, dan kamipun berangkat.
tidak lama dari keberangkatan, kami berhenti kembali untuk membeli 4 bungkus nasi kuning untuk bekal makan kami, karena teringat hari sabtu, maka sikecil tidak akan mendapatkan jatah makan disekolahnya makia kami membeli 4 bungkus nasi. tidak lama berhenti kami berjalan menuju sekolah sikecil, sampainya disana sudah jam 10.10 kulihat didasboard mobilku.
"ma, mama pangil saja adit didalam kelas, ayah tunggu di mobil saja" kataku
"baiklah yah" sahut istri
tak lama berselang akhirnya kulihat istri dan anak kami keluar kelas dan segera masuk ke dalam mobil, anakku langsung menyambut dengan perkataan, "yah, kita berangkat kemalang sekarang?" begitu katanya "iya" jawabku.
nah itulah awal perjalanan kami menuju ke malang yang penuh tantangan.
bersambung ke bagian 2

Tidak ada komentar: