Rabu, 19 November 2008

Khutbah jum'at tentang ibadah haji

Hari jum’at 14 november 2008 kemarin, saya pulang dari Balikpapan menggunakan penerbangan Mandala air RI385 berangkat dari Balikpapan pukul 11.15WITA, akan tetapi pukul 10.30 WITA terdengar panggilan boarding.
Tak berapa lama setelah boarding pesawatpun lepas landas dari Balikpapan pukul 11.10WITA dan tiba di Surabaya pukul 11.20WIB.
Dengan hati gembira dan lapang akupun turun dari pesawat. Saat hendak mengikuti sholat jum’at di bandara Juanda Surabaya kulihat jam di tangan masih menunjukkan pukul 11.30WIB maka kuputuskan untuk duduk-duduk sebentar sambil menunggu pukul 11.45WIB sehingga saat sampai di anjungan tempat dilaksanakannya sholat jum’at aku tidak perlu menunggu lama lagi.
Tepat seperti dugaan saya, ketika tiba di anjungan Iqomah telah dikumandangkan, segera aku lepas sepatu dan mengambil air wudhu. Dengan mengambil tempat duduk di bawah kolom bangunan akupun mendengarkan khutbah jum’at yang disampaikan khotib dengan tema palaksanaan ibadah haji yang sebentar lagi akan tiba.
Dengan tenag dan lantangnya khotib membawakan khutbahnya, hingga saat tiba di topiknya apaan sech maksud dan intisari dari ibadah haji satu persatu, mulai dari berangkat yang mana lebih dari 30kloter haji diberangkatkan dari bandara internasional juanda surabaya. Khotib yang mengingatkan akan arti dari ibadah haji membuat semua jamaah jum’at merenung dan terharu.
Bagaimana dan apa yang harus dilakukan oleh jamaah haji pada tanggal 9 dzulhijah, dimana semua orang harus berkumpul di padang pasir tandus Arrafah baik itu mereka yng sehat maupun yang sedang sakit meski mereka yang sakit itu harus dibawa dengan Ambulance dan ditandu untuk sampai dipadang arafah. Disini jamaah diharuskan untuk berkumpul dan melakukan sholat dhuhur dan ashar dengan jama’ taqdim dan qahar dengan duduk menghadap ke qiblat memperbanyak dzikir dan do’a hingga matahari terbenam. Dan segera pergi ke mudzalifah untuk berdo’a dan dzikir hingga terbitnya matahari.
Apa maksud dari melempar jumrah sebayak tujuh kali dimana semua jamaah ingin menjalankannya dan tak jarang banyak jamaah yang cidera karena berdesak-desakkan. Padahal kalau dilihat dari sejarah lempar jumrah itu adalah perbuatan Siti hajar ibunda nabi Ismail as yang melempari syetan yang bermaksud menggoda Siti hajar untuk mencegah nabi Ibrahim melaksanakan ibadah menyembelih nabi Ismail sehingga muncul ibadah Qurban yang dilaksanakan bersamaan dengan ibadah haji.
Apakah maksud dari Sa’i dimana diceritakan bahwa Siti Hajar berlari-lari kecil dari bukit Shafa hingga Marwah untuk mencarikan air buat baginda nabi Ismail yang menangis kehausan, dan diceritakan pula bahwa Siti Hajar melakukannya sebanyak tujuh kali.
Apa maksud dari Thawaf dimana setiap jamaah diharuskan mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali dan tata cara thawaf yang shah meski di kerumunan berjuta-juta orang. Disebutkan oleh khatif thawaf yang benar dan shah adalah pundak kiri jamaah harus selalu menghadap ka’bah, jika tidak maka thawafnya dianggap tidak shah.
Apa pula maksud dari mencium Hajar Aswad yang mana banyaknya jama’ah yang cidera karena berdesak-desakan dan bahkan tertindih akan tetapi tidak menyurutkan semangat jamaah untuk tetap melaksanakan sunah rasulullah. Disampaikan pula hadis yang menyebutkan ada seorang khlifah yang mencium hajar aswad dengan mengucapkan kalau rasulullah tidak melakukan ini maka akupun tidak akan melakukannya.
Dari semua hal diatas, jika kita menggunakan logika hal diatas adalah hal yang sia-sia saja, bahkan bisa mendatangkan celaka dan kemiskinan akibat besarnya biaya ibadah haji yang taon ini menyentuh 32jt, akan tetapi setiap tahun orang yang ingin pergi berhaji semakin bertambah banyak dan bahkan merek merelakan dirinya untuk mengantri sampai beberapa tahun kedepan. Dikarenakan demi ibadah pulalah semua rukun hajin selalu dijalankan. Orang rela melakukan apasaja demi ibadah haji bahkan mereka yang pernah berhaji merasa ingin dan rindu untuk mengulangi ibadah haji jika ada kesempatan.
Disampaikan pula ibadah haji itu adalah hak Allah dan merupakan panggilan Allah. Dicontohkan oleh khatif ada jamaah dari kota Sidoarjo yang telah mendaftar dan selesai dengan segala administrasi tetapi tidak jadi berangkat dikarenakan takut meski telah di bujuk rayu oleh sanak saudara hingga sang calon jamaah mengatakan “lebih baik mati dari pada harus pergi berhaji” subhanallah, dan diceritakan pula kisah seorang jamaah dari kota Ponorogo yang ketakutan ketika tiba di bandara tetapi ketika akan berangkat dirinya lari ketakutan dan meminta dipulangkan hanya setelah melihat besarnya pesawat Boeing 747 yang akan membawanya berhaji.
Satu cerita yang menyentuh hati penulis adalah tetang seorang laki-laki pedagang balon (plembungan) yang begitu inginnya berhaji setiap hari menyisihkan uang hasil dagangannya Rp.2000,- dan menabungnya di bank Mandiri, yang mana setiap bulannya akan terkumpul rp.60.000,-, hingga sang istri pedagang balonpun pesimis suaminya bisa berangkat, dikatakan sang istri berucap pada suaminya lha wong tukan dodol plembungan wae ngimpi munggah kaji (cuman pedagang balon saja kok ingin naik haji). Akan tetapi dengan panggilan Allah, sang pedagang balon mendapatkan hadiah sebuah mobil kijang yang setelah dikurangi pajak dan administrasi uang hasil penjualan mobil tersebut tersisa rp.140.000.000,- dan berangkatlah suami istri tersebut berhaji, subhanallah, Allah akbar.
Diceritakan pula oleh khotib bahwa dalam menjalankan ibadah haji kita dilarang untuk berbuat aniaya dan juga sombong, dikarenakan perbuatan ini dilarang di masjidil haram. Sebuah cerita yang disampaikan oleh khotib, ada sesorang yang menyombongkan diri di komplek jamaah yang tidak bisa kembali ke penginapan dikarenakan kesombongannya dimana dia menganggap remeh lingkungan dan terlalu percaya diri bahwa dia pasti bisa kembali ke penginapan dengan jalannya sendiri.
Ibadah haji merupakan panggilan Allah, jadi kita berdo’a supaya Allah segera memanggil kita untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan semoga orang yang sudah pernah berhaji diberi kesempatan kembali untuk berhaji.
Begitulah kisah khutbah jum’at yang dibawakan khatif dengan hikmadnya, membuat penulis terharu mendengar kisah yang telah disampaikan khatif.
dikutip dari khutbah jum'at

Rabu, 12 November 2008

family gathering 18 oct 2008 di malang 5
















melanjutkan kisah family gathering kami di malang,

pagi hari menjelang subuh, aku terbangun dari tidur gara-gara kaki si kecil menendang mukaku, melihat sudah menunjukkan pukul 4 pagi aku bersantai di kasur karena sudah tidak mengantuk dan menyalakan laptopku dan memutar file mp3 alqur'an digital sambil melihat-lihat photo-photo rafting yang sudah aku kopi dari flash disk maryono. tak berapa lama kemudian istri bangun dan mengobrol denganku sambil menunggu adzan subuh selesai.

pukul 4.30 kami melaksanakn sholat subuh dan menyiapakan air hangat di bathup buat mandi pagi sambil menonton televisi, menunggu pagi tiba.

akhirnya si kecil bangun juga mendengar kami bergurau di ruang tv pukul 5 lewat sedikit dan pertanyaan pertama yang keluar darinya adalah "ma, nanti kita ke jatim par ya? aku mau berenang jadi jangan lupa masukkan pelampungku ya ma!" begitulah si kecil kalau sudah mau pergi ke jatim park.

karena di jawa sekarang pukul 5.15 sudah begitu terang, segera ku buka pinti depan dan mengecek mobil kami apakah masih bau ikan asin atau sudah hilang?, begitu terkejutnya aku karena bau tersebut tidak hilang malahan semakin kuat saja menusuk hidung. dengan begitu penasaran, aku buka pintu bagasi belakang dan mengeluarkan isi bagasi termasuk selimut mobil dan peralatan mencuci standart serta sekat antara bagasi bawah yang berisi roda cadangan dan bagasi atas. alangkah terkejutnya aku melihat bahwa di bawah ban cadanganku masih terdapat air ikan yang tumpah kemarin dan sudah mulai mengering. ternyata dari sinilah asal bau ikan asin yang lama aku cari-cari dan tidak hilang tersebut.

dengan sigap, akhirnya aku keluarkan donkrak dan ban cadangan dan karet penutup lubang keluaran supaya air di bawah segera hilang dan akupun mudah mencucinya. dengan perasaan senang karena sumber bau ikan asin telah diketemukan, aku mencuci bagasi, ban cadangan, dongkrak dengan sabun hingga bersih baru aku masukkan kembali dan menutup semua pintu mobil untuk melaukkan car wash yang memang mobilku penuh dengan embun dan sedikit debu gunung kelud.

senangnya, yayan mengikuti kami mencuci mobilnya dan diikuti maryono mencuci mobil boom boom carnya (YARIS) akhirnya kami diolokin sama rekan rekan dari balikpapan masak jauh-jauh datang ke selorejo cuman untuk mencuci mobil saja.

tak berapa lama kami selesai mencuci mobil dan sudah siap berkumpul untuk sarapan pagi di restoran melati dan bersiap menuju jatim park.

sementara kami menunggu mobil jemputan yang kami sewa dari travel kirana sebanyak 7 kendaraan, kami bermain dengan sikecil dan mengemasi semua barang bawaan kami.

pukul 8 pagi mobil yang kami sewa datang berbondong-bondong dan siap mengantar seluruh keluarga ke jatim park. sementara semua rekan-rekan pergi terlebih dulu dan menitipkan kunci cottage pada kami, istri segera memanaskan mesin mobil dan mengunci cottage sambil menungguku selesai dengan semua kunci cottage rekan-rekan dan akhirnya kami berangkat terakhir sambil singgah ke front office untuk mengembalikan kunci-kunci itu semua.

dan akhirnya aku memacu mobilku dengan kecepatan cukup tinggi menyesuaikan jalanan yang berliku dan himpitan kendaraan lain.sementara anak kami dan juga istri tidur kulihat speedometer mobilku menunjukkan angka 100kmh di seputaran pujon, dan akhirnya tak sampai satu jam kami tiba di jatim park tidak lama setelah rekan-rekan selesai memarkinkan mobilnya di tempat parkir jatim park yang begitu luasnya.

pukul 9 pagi kami sudah di pintu masuk jatim park, dan berkumpul sambil berfoto ria menunggu koordinator acara yuniarso dan maryono menghubungi kantor marketing jatim park untuk membelikan tiket dan voucher makan buat seluruh peserta famili gathering ini.

akhirnya pukul 10 pagi kami telah masuk di jatim park dan mengelilingi seluruh wahana yang ada disana satu persatu.

di playing ground si kecil tampak antusiasnya bermain sampai merasa kecapekan dan akhirnya kami putuskan untuk bermain di boom boom car bersama. karena sudah cukup siang kamipun mencari tempat makan di ken arok restauran di samping kolam renang anak-anak.

selesai makan kamipun pergi ke mushola guna menjalankan sholat dhuhur dan selanjutnya sudah bisa ditebak, kekolam renang anak-anak, menemani si kecil berenang smapai pukul 14.30 kamipun keluar dari jatim park dan menuju ke kota malang dan menginap di regents park hotel malang.

selesai dengan urusan checkin kami segera menuju kekamar dan beristirahat sambil nonton tv menunggu adzan magrib karena kami mempunyai rencana untuk ke MOG (mall olympic garden) bersama iwan dan keluarga edu.

keesokan paginya saya dan istri segera menuju bengkel NISSAN malang untuk service mobil kami yang sudah menyentuh angka 10000km tersebut dan seterusnya kami pulang melalui kepanjen siang harinya dan sempat berhenti di garum untuk mengisi bensin dan sholat duhur dan mengisi perut di warung uceng garum.

pukul 16.30 kami sudah berada kembali dirumah dan keluarga segera menyambut sikecil yang memang sudah beberapa hari tidak pulang tersebut.

dengan perasaan senang dan puas kami melalui semua acara family gathering ini dan berencana untuk kembali ke selorejo, jatim park, malang kembali next time, mungkin februari kalau ada waktu kami akan ke selorejo untuk mengunjungi kebun jambu biji yang tidak dapat kami nikmati kemarin.





Selasa, 11 November 2008

family gathering 18 oct 2008 di malang 4















































































sepulang dari acara family rafting dan outbond di k-land bersama trans trek, turunlah hujan yang cukup untuk mendinginkan hari yang cukup panas di selorejo, dan membasahi tanah serta membersihkan daun-daun dari debu yang menempel.












setelah hujan reda, si kecil meminta untuk naik perahu di waduk selorejo, sepakat untuk bersama dengan yayan dan istri yang juga merasa lapar dan mencari makanan ringan di seberang cottage kamipun pergi dengan mobil masing-masing.












sesampai diseberang begitu turun dari mobil kami mencari-cari kios bakso namun tidak ketemu, setelah bertanya pada pedagang makanan setempat disarankan untuk ke tempat parkiran mobil di seberang jalan. menuruti saran dari pedagang ini, kami menyusuri kios-kios dari ayng menjual makanan hingga souvenir dan "cpluk" yah, sendal jepitku putus dech bagian kanan, akhirnya segera kubuang sepasang sendal jepit bututku dan Alhamdulillah disamping ada kios yang menjual sendal jepit pula. dengan hati lega dan senang, ku bolak-balik dengan istri untuk mencari sendal jepit bermerk swallow No 10 namun tidak kami temukan, dengan berat hati akhirnya kami beli no 9,5 yang memang sedikit kekecilan buat kaki saya,. setelah membayar dengan uang pecahan RP.10000,- akhirnya saya dapat sandal jepit baru yang sedikit kekecilan namun masih lebih baik dari pada tidak memakai sandal.












setelah berjalan menyeberangi jalan utama, kios bakso sudah terlihat berjajar, dan tanpa buang waktu segera kami pilih salah satu kios di ujung dan memsan 5 mangkok bakso dan es teh, setelah menunggu sekian waktu, bakso yang kami pesan datangjuga. Namun, alangkah terkejutnya dan menyesalnya kami karena yang datang bakso tepung yang tidak berasa daging dan rasanya "ASIN SEKALI" dan istri yayan sampai tidak bisa memakannya dan memesan di kios lain namun hasilnya sama saja, "ASIN". akhirnya dengan perasaan dongkol dan tidak puas dengan kualitas bakso yang ada kami membayarnya dan segera pergi dari area stan bakso asin tersebut dengan berkesimpulan bahwa, Bakso di selorejo semuanya ASIN.












selesai makan yayan dan istri melihat pemandangan sekitar waduk dan kembali terlebih dahulu sedang kami mencari perahu buat mengelilingi waduk. disini, harga sewa perahu sama keseluruhannya, untuk perahu dayung yang bertenaga nasi pecel mengelilingi waduk berkisar Rp.10.000,- hingga Rp.25.000,- sedang perahu bermesin Rp.25.000,- hingga Rp.50.000,- dan kesemuanya tergantung dari rute yang telah ditentukan. setelah menyetujui harga dan rute yang ditawarkan calo kapal, kami naik perahu bermesin untuk mengelilingi waduk dimana waktunya akan sedikit lebih cepat dan lebih menyenangkan dibanding perahu dayung.












setelah mengobrol sedikit dengan sopir perahu, kami mendapat kabar yang kurang menyenangkan karena kami tidak bisa melakukan kunjungan ke kebun jambu di seberang waduk dan memetik jambu biji segar yang hanya bisa dilakukan pada musim jambu di bulan februari. selain gagal ke kebun jambu, kami diberi sedikit kabar mengenai aktivitas pengerukan waduk yang memang sudah mengalalmi pendangkalan cukup parah di ujung waduk yang lainnya




hingga beberapa waktu kemudian ketika kami sudah mendekati dermaga waduk hpku berbunyi, dengan sigap segera kuanggkat




"hallo, assalamualaikum"




"waalaikumsalam"




"kenapa yon, ada yang perlukah" tanyaku




"nggak biasa saja, kamu dimana?" jawab maryono ditelepone




"aku lagi naik perahu na, sama anakku nech lagi dibelakang cottage, kamu kebelakang saja nanti ku kasih tanada" jawabku




"OK, oh itukah kamu yang dibwah situkah?"




"yach, ini sudah landing, sudah mo turun"




"OK"




selesai dari naik perahu di danau kami segera balik menuju ke cottage namun di pertigaan menuju kolam renang mobil aku arahkan kekolam renang untuk menunjukkan pesawat bekas perang dulu pada si kecil yang sangat antusias. segera setelah turun dari mobil sikecil langsung berlari menuju pesawat bekas tersebut dan bertanya ini itu untuk memuaskan hatinya yang selalu ingin tahu. sesudah puas melihat pesawat dan mengelilinginya si kecil meminta untuk melihat jembatan gantung penghubung areal cottage dengan kios-kios makanan di seberang danau dan akhirnya kami kembali dan segera beristirahat untuk mempersiapkan diri di acara malam harinya.




malam harinya pukul 7 malam kami kembali berkumpul untuk acara makan malam dan bakar ikan, bebek, ayam yang disertai dengan penyalaan api unggun dan kembang api yang membuat anak-anak kecil berlarian riang kesana kemari sehabis makan malam seperti sudah saling kenal lama.



si kecil yang biasanya kurang suka berkumpul dengan orang asing dan teman baru menjadi begitu riang dan seperti sudah kenal begitu lama dengan mereka. ketika saya dan istri tidak melihatnya, saya berinisiatip melihatnya dan ternyata dia lagi main kembang api denga teman-temannya, dan alangkah terkejutnya saya mengetahuiwaktu dia berbicara memakai bahasa jawa sementara teman-temannya hanya diam mendengar tak mengerti apa yang dia ucapkan. begitu saya ceritakan pada istri yang sedang duduk menyendiri di sisi taman, istri tertawa terpingkal mengetahui anaknya tidak berbahasa indonesia meski berbicara dengan teman-teman dari luar jawa.



tak selang berapa lama, seorang teman memberikan tebakan dengan hadiah payung bertuliskan selorejo, dengan pertanyaan dimanakah alamat waduk selorejo ini mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan propinsinya? dan hanya seorang teman kita yang sudah berusia separuh baya yang bersedia menjawab pertanyaan tersebut 'Om Vence' begitu kita memanggilnya dengan lantang di speaker om vence menjawab desa selorejo kecamatan ngantang kabupaten malang propinsi jawa timur, namun sang pemberi pertanyaan mengerjai om vence dengan mengatakan jawabannya kurang tepat meski akhirnya dibenarkan juga setelah sang penyanyi electone yang mengiringi acara makan malam tersebut menyanyikan beberapa lagu.

setelah tepat jam 9 malam acara di bubarkan dan kami kembali ke cottage masing-masing dengan perasaan senang dan puas akan lan

carnya acara yang sudah kami susun dan rencanakan beberapa bulan sebelumnya dan keesokan harinya kami akan melakukan wisata belajar di jawa timur park http://www.jawatimurpark.com/ meski kami sendiri sudah mengunjunginya 2 kali sebelum acaran ini, namun sikecil tidak pernah jenuh dengan suasana jatim park dan segera menginginkan berenang dengan pelampung tiupnya.

bersambung ke bagian 5

family gathering 18 oct 2008 di malang 3


selanjutnya setelah kami tiba di selorejo segera kami turunkan semua barang bawaan kami kedalam cottage bougenvile 3 jatah buat keluarga kami, melihat kedalam cottage kami sangat puas dengan harga yang ditawarkan juga arsitektur bangunan yang simple namun terasa begitu lega. setelah melihat di bougenvile 1 dan 2 serta 4 yang berdekatan dengan tempat kami kami putuskan untuk menaruh ikan segar pembawa berita buruk pada mobil kesayangan kami untuk menaruhnya di bougenvile 2 dikarenakan adanya kulkas yang cukup untuk menampung ikan-ikan tersebut, sedang di bougenvile 3 tempat kami serta 4 yang menyatu dengan 3 tidak tersedia kulkas. dengan perasaan lega dan jengkel karena air dalam bak ikan yang tumpah di bagasi mobil menimbulkan bau amis pada mobil kami, kamipun membersihkan ikan-ikan itu dan istri berinisiatip untuk membeli tambahan es batu guna mempercepat pendinginan kulkas dan ikan kami sehingga tidak busuk esok harinya.

selesai berurusan dengan ikan, kami istirahat sejenak dan melihat pemandangan waduk selorejo dari belakang cottage kami, perasaan jengkel segera terobati dengan indahnya alam selorejo yang terjaga ini, http://wisataselorejo.wordpress.com/, link ini bisa menunjukkan indahnya alam selorejo.

setelah puas menikmati indahnya alam selorejo, aku segera melakukan general checkup untuk semua cottage yang kami sewa, bougenvile 1 hingga 6, mawar 1 hingga 3, serta anggrek 1 hingga 3, semua designnya sangat simple namun eye catching, hingga istri berinisiatif untuk membuat rumah dengan model yang sama, dalam general checkup ini tak lupa si kecil selalu mengikutiku dan bertanya untuk mendapat ijin main ayunan yang banyak tersedia di kawasan cottage ini, hingga semuanya telah kami periksa.

selang beberapa waktu keluarga bapak Maryono datang bersamaan dengan selesainya aku mendapat penjelasan mengenai inventaris barang di kamar di front office setelah memeriksa keadaan wisma flamboyan 1 hingga 3.

pukul 4 sore keluarga bapak Handoko dan Bapak Yayan dari wonogiri datang juga, sehingga keadaan menjadi lebih ramai.

pukul 5 sore keluarga Bapak Tommy dari samarinda yang telah beberap hari menjelajahi surabaya menyusul.

setelah isya' kami pergi ke warung makan diseberang danau yang menyediakan berbagai menu masakan, terutama gorengan ikan segar, dari wader, udang, gurami bakar, dan masih banyak menu yang mereka tawarkan. segera kami pesan udang goreng dan wader uceng goreng serta nasi dan mie goreng buat si kecil yang memang paling suka sama mie, hingga kami selesai makan si kecil sudah tertidur di gendonganku yang memang sudah jam tidur buatnya, sambil menunggu istri bayar makanan kami.

setelah sampai kembali dicottage, segera kami rebahan di kasur yang yaman setelah seharian bergelut dengan kesibukkan-kesibukan hingga kami terlelap dalam mimpi indah. tiba-tiba alarm di hpku berbunyi menunjukkan pukul 23 malam yang memang sengaja aku set untuk membangunkanku karena menurut perkiraanku teman-teman dari balikpapan akan tiba diseputaran waktu tersebut, dan tak berapa lama segera kudengar hpku berbunyi, "wan, kami sudah didepan gerbang selorejo, gimana ini?" tanya triono di telpone

"oh ya, masuksaja langsung!, bilang sama satpam kalo menginap di cottage, setelah masuk belok kanan dan kanan lagi ke arah cottage' jawabku

segera aku keluar dari cottage dan tak berapa lama 7 mobil dari kirana travel yang kami sewa untuk membawa rombongan keluarga dari balikpapan segera berdatangan. selesai membagikan kunci dan bersambunglah mimpi indah di selorejo dalam tidurku.

keesokan paginya, setelah mandi kulihat yayan sedang mencuci mobilnya, segera kuikutin kegiatannya mencuci mobil kami, namun lebih aku fokuskan pada bagasi mobil si penyebab bau amis dengan sabun, hingga mobil handoko honda jazz idsi datang disusul grand lina widodo datang sehingga ada tiga nissan grand livina 1,8 XV MT grey metalik berjajar ditambah satu honda jazz idsi membuat seperti showroom mobil yang menjadi bahan tertawaan rekan-rekan.

pukul 6 pagi segera keluarga kami berkumpul di restoran buat sarapan pagi disusul dengan pembukaan acara family gathering di selorejo malang oleh ketua acara bapak dudung.

dalam suasana pagi yang menyegarkan, anak-anak bermain di halaman restoran yang luas. dan tak berapa lama kemudian bis pariwisata yang akan membawa kami ke k-land markas kasembon rafting dan outbond di wilayah malang datang.

setelah selesai mendapat pengarahan dari ketua acara, segera kami naik bis menuju kasembon land, dan perjalanan pun dimulai diikuti oleh tiga buah mobil pribadi rekan-rekan yang memang tidak terbiasa naik bis umum.

sesampainya di kasembon land, segera kami disambut dengan wellcome drink teh botol dan acara pun dilanjutkan dengan ice breaking game seperti hands ring, flour transfer dan beberapa game lain yang membuat perut mulas karena ketawa melihat videonya kenangan yang telah kami siapkan sebelumnya.

hingga selesai ice breaking, acara yang ditunggu-tunggu tiba, instruksi untuk mengganti pakaian dan mempersiapkan peralatan rafting tiba, dan kami segera berganti pakaian, melepas celana panjang berganti dengan celana pendek, memakai jaket pelampung dan helm penyelamat sebagai perlengkapan keselamatan diri standart adri olah raga rafting ini.

selesai berpakaian perang, instruktur membariskan kami dan memberi penjelsan singkat mengenai instruksi-instruksi dalam olah raga raftin seperti dayung maju, dayung mundur, pindah kiri kanan, dan boom position.

selesai memberi pengarahan, instruktur segera mengarahkan untuk menuju area peluncuran family rafting yang berjarak kurang lebih 200m dari base camp. dengan memakai 4 perahu karet yang tiap perahunya diisi 5 orang dengan 1 instruktur aku berada di posisi kedua.

setelah kami naik perahu, segera tali ikatan perahu di buka dan meluncurlah perahu kami menuju boom pertama, dan perintah "BOOM"pun muncul, segera aku pegang tali di perahu dan mencondongkan badan ke belakang dan "BYUUUUUUUUR" perahuku jatuh di wellcome boom kasembon rafting, dan diikuti boom kedua dimana aku terjatuh kebelakang dari posisiku, dan dengan sigap skipper terjun untuk mengikat tali dan menarik perahu kami kedepan agar tidak tertarik kembali dalam pusaran air boom kedua ini yang setinggi 2 meter dengan kedalaman mencapai 3 meter, dan aba-aba dayung majupun terdengar, segera kami dayung maju perhau dan takberapa lamapun kami segera bisa keluar dari pusaran air boom kedua dan menepi sambil bermain air dengan tim lain sementara instruktur kembali untuk menolong perahu lain yang terpusar di boom kedua ini.
selesai menolong perahu kedua rekan kami yang lain segera kami dayung perahu kami menelusuri sungai sumberdandang, tak berapa lama terlihat perahu tim lain dan dengan semangat seluruh anggota tim mendayung untuk mendahului perahu lawan hingga kami berhasil mendahului 2 perahu tim lawan sebelum akhirnya sampai dipemberhentian pertama kami melakukan atraksi putaran sebelum akhirnya menepi untuk menikamati sekoteng, pisang goreng dan teh hangat yang telah disediakan.
selesai bersantai kami segera melanjutkan perjalanan dimana perahu kami yang terakhir berjalan dari 4 perahu regu kami ditambah 4 perahu dari regu lain, dan sambutan boom ke 4 segera datang yang berjarak tak lebih dari 200m dari pemberhentian dan "BYUUUUUUR" dengan lancar kami melewatinya.
dengan semangat 45 kami berlima mendayung untuk segera bisa mendahului perahu tim lawan hingga sebelum boom ke 5 dan yang terakhir serta yang tertinggi dari kasembon rafting ini, kami sudah berada di urutan terdepan dan aba-aba "BOOM"pun muncul kembali dan "BYUUUUUUUUR" kamipun meluncur melewatinya dengan lancar. rekan kami berinisiatip untuk meminggirkan perahu dan melihat kejatuhan perahu lawan, hingga 4 perahu regu kami sudah melewatinya dan kamipun segera mendayung untuk menyusul kembali hingga kami berada di urutan terdepan lagi hingga pemberhentian selanjutnya untuk berenang dan berloncat indah setelah aba-aba pindah kiri keluar dari instruktur.
tanpa menyadari arti aba-aba ini segera aku berpindah dan "BYUUUUUUUR" perahu terbalik dan menimpaku, dalam keadaan panic segera aku menyelam kembali dan berusaha melepaskan diri dari bawah perahu yang menindihku, dengan perasaan puas berhasil keluar dari air segera aku berenang ke pinggir sungai.
diikuti perahu beberapa rekan yang telah sampai dan segera kami sorkin untuk pindah kiri dan membalikkan perahu, dari regu lain yang sebagian raftnya diisi perempuan, mereka segera protes untuk tidak dibalik karena ketakutan. hingga genap berkumpul 4 perahu kami segera melanjutkan ke pemberhentian terakhir dan kamerapun menyambut untuk meminta kami memberikan kesan-kesan mengenai rafting. yang semua rekan menyambut dengan antusia, enaklah, senanglah, capeklah, ingin mengulang lagi dan berbagai kesan menyenangkan yang muncul setelah rafting.
hingga 4 perahu regu kami datang keseluruhan, kami segera naik truk pick-up yang membawa kami kembali dari pemberhentian ke base camp seperti halnya truk yang mengangkut sapi di bak belakangnya.
diatas truk ada teman yang terluka tangannya karena batu dan ada pula teman yang gatal-gatal terkena air sungai. disertai obrolan ringan kami lalui jalanan menuju base camp dengan hati puas.hingga tiba di base camp, sambutan dari istri dan ibu-ibu lain yang jengkel sementara mereka berkutan dengan anak-anak mereka selama kami tinggal 2 jam untuk rafting.
istri yang kesal pada saya langsung bilang "iya, tahu begini acaranya lebih baik para ibu tinggal di cottage bersama anak-anak dari pada disini menungguin bapak-bapak rafting sementara para anak menangisi bapaknya yang pergi" begitulah jawaban ketus dari istri yang keluar.
segera aku ke kamar mandi dan berganti pakaian untuk segera menikmati makan siang yang telah disediakan. nasi jagung, nasi putih, dadar jagung, kerupuk, tempe sudah terhidang menunggu untuk disantap, dan ehmmmmmmmm lezatnya makan nasi jagung desa ini.
selesai makan saya dan istri menuju counter yang menjual kaos bertuliskan "kasembon rafting" dan membelinya sebuah berwarna grey dan segera kami meluncur ke bis yang akan membawa kami kembali ke selorejo.
dalam perjalanan kembali ini anak kami tertidur pulas di samping istri di pinggir jendela bis, dan kulihat hampir semua anak kecil tertidur hingga kami sampai kembali si selorejo.
bersambung ke bagian 4.

Minggu, 09 November 2008

family gathering 18 oct 2008 di malang 2

melanjutkan kisahku di family gathering,
setelah menjemput anak kami di sekolahnya, kami melanjutkan perjalan ke selorejo, sesampainya di durenan, saya teringat dua orang teman dari solo dan wonogiri yang juga berangkat memakai mobil pribadi mereka, segera kuambil telephone di saku dan kutelepone salah satu temanku tersebut.
"Hallo, Assalamualaikum" jawab temanku di telepone
"Yan, kamu sudah sampai mana?' sahutku di telepone
"Ponorogo, ini kami jalan nyantai saja kok"
"wuih jauhnya, katanya mo sampai trenggalek jam 10"
"iya, maunya, cuman ini kami jalan santai saja"
"OK lah, nggak usah terburu-buru, kukira sudah di trenggalek, jadi bisa kutungguin dan kita berangkat bersama, kalo begitu aku duluan yah, nanti ada temen yang sampek duluan di selorejo diomelin aku"
"OK, ketemu disana saja yach"
singkat kata, kami sekeluarga segera berangkat ke selorejo, sambil menikmati jalanan istriku menyuapin anak kami yang belum makan sarapan pagi itu.
tak berapa lama, kami sudah memasuki kota tulungagung, kemudian ngunut, disini jalanan sepi dan lurus memanjang membuat mobil kami yang terpacu hingga 120km/h terasa begitu nyamanntya hingga kami memasuki kota blitar, keluar dari blitar kami meneruskan perjalanan ke wlingi.
sampai di tugu garuda wlingi kami membelokkan arah mobil kekiri menuju pasar wlingi, melihat tanda jalan ditutup spontan aku belokkan arah mobil kekanan setelah pasar wlingi, melewati jalan kampung yang sempit di kanan kirnya hanya sawah yang membentang, setelah 10 menit mengemudi kami penasaran dengan jalan yang makin sepi dan sempit, akhirnya kami bertanya pada penduduk setempat dan disarankan putar balik karena kami salah arah.
duh, dongkolnya hati kami waktu mengetahui kalau kami salah arah, penduduk setempat menganjurkan untuk jalan perlahan-lahan begitu sampai di check dam(pintu kontrol air sungai) kami disarankan untuk menyeberangi sungai melewatinya, benar kata penduduk tersebut, setelah melihat check dam tersebut kubelokkan mobil kekanan menyeberangi check-dam tersebut, tetapi lebar jalan yang cuman 2,5m membuat istri begitu kahawatir kalau-kalau kami terperosok ke sungai, ditambah ada penduduk yang menaiki motor nekat menyeberang dan berpapasan dengan kami, tambah khawatir terperosok istri makin bingung dan menasehatiku untuk lebih berhati-hati, begitu lewat istri langsung mengucap syukur Alhamdulillah dan menciumku dengan mesranya, sementara anak kami tidur pulas dipangkuan istri.
segera kupacu mobil menuju selorejo.
hati kami begitu yakin dan tenang setelah di jalan yang benar melewati rambutmonte, PTPN X, hutan sengon dan terakhir hutan liar di kanan kiri jalan yang di sertai suara khas hutan yang menyejukkan dan menenangkan hati. keluar dari area hutan berarti kita akan segera sampai setelah melewati persawahan kol (kubis).
tepat pukul 13.30 kami sampai di pintu gerbang kawasan wisata waduk selorejo, segera kupinggirkan mobil dan menelepone mbak widya begitu nama contact person dari ketua acara sebelum kami berangkat,
"hallo, selamat siang" kata di telepone
"selamat siang mbak, ini benar mbak widya?" jawabku ditelepone
"benar, ini dengan bapak siapa ya?"
" ini dari wawan, saya sudah didepan selorejo, dimana saya bisa menemui mbak widya?"
"bapak wawan langsung masuk saja ke kantor"
"ok mbak terima kasih, saya langsung menuju kesana"
selesai menelepone, segera kubelokkan mobil menuju front office kawasan wisata waduk selorejo, dan menuju ke checkin counter untuk mengambil semua kunci cottage dan wisma yang sudah dipesan untuk acara family gathering ini, istri dan anak langsung dengan riangnya setelah sampi di tempat tujuan, tak kalah riangnya aku bercengkerama dengan istri dan anak menikmati suasana waduk selorejo.
bersambung ke bagian 3

Sabtu, 08 November 2008

family gathering 18 oct 2008 di malang 1

ini kisah ku bersama keluarga dan rekan-rekan kerja dengan family mereka,
Pada tanggal 18 oct 2008 kami melakukan acara family gthering di kota malang, setelah direncanakan selama hampir 3 bulan, akhirnya waktu pelaksanaannya tiba juga.
aku yang baru datang dari balikpapan tanggal 17 oct malam bangun dari tidur segera mandi dan mengambil air wudhu untuk sholat subuh, selesai sholat kemudian aku segera membangunkan istri tercintaku untuk segera sholat juga. Sambil menunggu pagi tiba bersama istri segera kami persiapkan baju dan segala keperluan selama acara berlangsung nanti, tidak berapa lama kemudian anak semata wayang kami bangun dan betapa herannya kami karena pertanyaan pertamanya dari bangun tidur adalah " Mama Kapan kita berangkat ke Malang?", sambil terseyum istri cantikku menjawab "Nanti jam 10 siang siang, Adit (nama anak kami) sekolah dulu, nanti pas kita mau berangkat dijemput disekolah, Iya!", dengan mengangguk anak kami mengiyakan. selesai berkemas waktu masih menunjukkan pukul 5.30WIB, segera kami suruh si kecil untuk mandi dan bersiap-siap sekolah, sambil menunggu waktu ke pasar untuk membeli ikan segar, oh iya, aku mendapat tugas untuk membawa 10kg ikan segar untuk dibawa dalam acara fam gathering tersebut, segera seteah istriku selesai mendadani sikecil dengan seragam sekolahnya kami pergi kepasar untuk membeli ikan, betapa kagetnya kami mendapati bahwa pedagang yang kami pesani ikan tidak ada, sedang pedagang yang lain tidak ada satupun yang memiliki ikan segar yang cukup besar buat dibakar dalam dinner hari kedua di fam gathering tersebut.
dengan perasaan bingung dan jengkel saya ajak istri untuk melihat ikan panggang setengah matang yang biasa dijual pedagang, setelah menemukannya dengan perasaan sedikit tenang kami bertanya pada ibu-ibu separuh baya yang menjual ikannya,
"Bu, berapa harga ikan ini satu?" demikian kata istri
"Rp.2000,-" kata ibu itu menyahut
setelah berunding dengan istri akhirnya kami putuskan untuk menghubungi panitia acara untuk menginformasikan bahwa ikan yang dimaksud tidak ada tetapi ada ikan pengganti yang serupa, segera aku ambil motor guna mengambil HPku yang tertinggal dirumah sedang istri dan anakku tinggal di pasar untuk menungguku kembali
"Hallo" kata ketua acara menyambut telephoneku
" dok, ikan yang kita cari tidak ada" kataku di telephone
"hah, gimana donk, masak tidak ada sama sekali?"
"iya, biasanya jam segini (waktu menunjukkan pukul 6 pagi) pedagangnya sudah datang tapi sampai sekarang belum juga datang dok, piye"
"waduh, masak tidak ada seh"
" gak ada!" kataku menegaskan
"bagaimana kalau kita ganti sama ikan panggang yang sudah setengah matang, nanti tinggal membumbui lalu dibakar sedikit sudah matang dok!" kataku memberi alternatif
"ikannya gimana? besar-besar apa kecil?"
"yah ukurannya sama sih, cuman ini harganya jadi lebih mahal karena menjualnya per ekor, tadi kutanyakan Rp.2000,-"
"nggak apa-apa wan! asal ada saja, beli secukupnya saja"
"berapa? 50 ekor cukup"
"yah, cukuplah"
segera kupercepat laju motorku untuk menemui istri, begitu sampai di pasar, kulihat ada pedagang ikan yang baru datang, segera kuparkir motorku kepinggir jalan dan kuamati sepertinya dia membawa ikan yang kumaksud, beberapa ibu datang melihat ikan tersebut yang sudah disendirikan oleh pedagang itu
"berapa pak sekilo?" kata seorang ibu
"walah bu, itu pesanan, gak berani saya menjualnya, nanti bisa dimarahin orang saya!" kata pedagang menegaskan
setelah yakin itu ikan yang dimaksud istri, segera aku berjalan masuk kepasar dan memanggil istri sama anak untuk melihatnya,
"ibu ya yang pesan ikan kemarin?" kata pedagang tersebut meyakinkan
"bener pak, ada ikannya?" sahut istri mengiyakan
"ada bu, kita timbang dulua yach" jawab pedagang
sambil melayani pembeli lain, pedagang ikan itu menimbang ikan kami, sedang kami berdua kawatir kalau ikannya tidak cukup 10kg, sampai di 8kg, benar dugaan kami,
"bu, tidak cukup sepuluh kilo, bagaimana bu?" kata pedagang itu
"itu pak, genapin saja sama ikan yang itu, besarnya sama juga!" kata istri menyahut
"tapi jenis ikannya beda lho bu, ini ikan lurik yang itu ikan surat, rasanya sih sama enaknya!" sahut pedagang ikan
"ya pak, genapin 10kg!" sahutku menegaskan
setelah genap 10 kg istri membayar denga 2 lembar uang kertas RP.100.000,-, dan setelah mengeluarkan uang Rp.55.000,- lalu menyerahkan pada istri pedangang tersebut segera melayni pembeli lain yang sudah mengantre, lalu istri bilang
"yah, mama cari timba (ember) dan bak dulu ya yah, ayah tunggu disini saja ama adit, ndak apa-apa kok yah, mama sendirian!" kata istriku menegaskan
"baiklah" jawabku mengiyakan
lalu istri meluncur kedalam pasar dan tak lama kemudian keluar membawa ember dan bak.
segera kumasukkan bungkusan ikan-ikan tersebut kedalam ember dan kamipun meluncur pulang.
sampai dirumah kulihat jam menunjukkan pukul 6.50 WIB tanda anakku harus berangkat kesekolah, segera istri mengambil tas sekolah anak dan akupun pergi mengantarnya kesekolah.
10 menit berselang aku sampai lagi dirumah, dan kulihat istri sudah berganti pakaian dengan pakaian sehari-hari untuk memasak, kamipun bekerjasama untuk segera membersihkan kotorang ikan-ikan itu setengah jam berselang kamipun selesai dan kuambil esbatu di kulkas uttuk kumasukkan keember bersama ikan ikan itu, kuhitung sampai 9 katong es batu yang kumasukkan dan selesailah tugas pertama kami dengan ikan ikan tersebut.
setelah bersantai bersama istri, pukul 9 pagi kami segera berganti pakaian, selesai berpakaian aku segera memasukkan tas baju, ikan, perlengkapan mandi, laptop, dan kuhidupkan mesin nissan grand livina-ku. setelah sekian lama kutunggu istri belum juga keluar aku segera masuk kembali kedalam rumah, betapa gembiranya setelah kulihat istri selesai memakai bajunya yang terlihat cantik sekali. selesai dengan segala aktivitas rumah, kamipun segera mengunci pintu dan terakhir garasi kami kunci setelah mobil berada di carport, "cklek" bunyi pintu terdengar, kulihat sudah jam 9.50, dan kamipun berangkat.
tidak lama dari keberangkatan, kami berhenti kembali untuk membeli 4 bungkus nasi kuning untuk bekal makan kami, karena teringat hari sabtu, maka sikecil tidak akan mendapatkan jatah makan disekolahnya makia kami membeli 4 bungkus nasi. tidak lama berhenti kami berjalan menuju sekolah sikecil, sampainya disana sudah jam 10.10 kulihat didasboard mobilku.
"ma, mama pangil saja adit didalam kelas, ayah tunggu di mobil saja" kataku
"baiklah yah" sahut istri
tak lama berselang akhirnya kulihat istri dan anak kami keluar kelas dan segera masuk ke dalam mobil, anakku langsung menyambut dengan perkataan, "yah, kita berangkat kemalang sekarang?" begitu katanya "iya" jawabku.
nah itulah awal perjalanan kami menuju ke malang yang penuh tantangan.
bersambung ke bagian 2